SRAGEN | PotretKasus.com – Ribuan calon warga Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Cabang Sragen mengikuti ujian pendadaran, Minggu (25/6/2023). Pelaksanaan dipastikan tertib dan santun. Selain itu, PSHT Sragen juga berkomitmen untuk pengembangan prestasi atlet pencak silat. Total ada 1.516 orang calon warga dari 19 ranting mengikuti ujian akhir di GOR Diponegoro Sragen.
Ketua PSHT Sragen Suwanto menyampaikan, pendadaran ini bagian dari tahapan atau proses untuk seorang siswa menjadi warga PSHT.
”Mereka dinilai dari tim dewan tes, sejauh mana proses belajar mereka dari awal sampai akhir,” terangnya di sela kegiatan.
Suwanto menambahkan, ada 167 penguji tim tes dari PSHT Cabang Sragen. Karena jumlah cukup banyak , sehingga pelaksanaan pendadaran dibagi dalam 4 kloter. ”Seremonial sejak pukul 08.00, jadi nanti (kemarin, Red) sampai sore,”bebernya.
Suwanto berpesan para calon warga ini teguh memegang ajaran SH Terate. Mereka harus bisa mengayomi, membuat tenteram, damai dimanapun mereka berada. Pendadaran yang dipusatkan di satu titik ini juga dikawal dari Polres Sragen.
”Kami juga mengucapkan terima kasih dari kepolisian mengawal, bahkan rombongan sampai ke ranting masing-masing. Tim dari korlap kami juga mengawal,” tuturnya.
Dia menekankan tidak ada konvoi dan para calon warga wajib tertib lalu lintas. ”Karena ajaran SH Terate adalah ajaran yang budi luhur. Semestinya jika diterapkan mendapat empati dari masyarakat,” jelas dia.
Selain itu PSHT Cabang Sragen juga berdedikasi untuk memunculkan bibit atlet pencak silat nasional. Sehingga dilakukan penjaringan dan diadakan pusat pelatihan di Padepokan Cabang Sragen.
”Kami selaku pengurus harus bersinergi untuk meraih prestasi. Jadi kami siapkan training center dan sparing antar ranting PSHT. Kemudian kita siapkan PSHT Cup pada Agustus nanti,” ujar dia.
Disinggung jelang pemilihan umum (pemilu), Suwanto menekankan sesuai AD/ART organisasi, PSHT tidak berafiliasi dengan parpol manapun. Namun bagi warga PSHT secara individu yang ingin mewarnai dunia politik, juga dipersilahkan.
”Kami memiliki beberapa warga yang memang terjun ke Politik. Dan juga berwarna warna. Pesan saya PSHT tidak boleh dibawa di ranah politik secara praktis. Tapi individu silahkan menggunakan hak pilih dan hak politik untuk berpartisipasi dalam penyelenggaraan pemilu,” tegasnya (PSHT)