Berita DaerahBerita TerkiniNasionalTulang Bawang

Diduga Alokasi BIMTEK Tidak Jelas Ketua ABPEDSI Enggan Memberi Keterangan

TULANG BAWANG | PotretKasus.com – Viralnya berita Bimtek anggota BPK Se-kabupaten Tulang Bawang Lampung, yang diduga Mencari Keuntungan oleh oknum Asosiasi Badan Permusyawaratan Desa Seluruh Indonesia (ABPEDSI) Minggu (06/08/2023)

Realisasi Dana Desa sejumlah Ratusan Juta Rupiah yang dialokasikan untuk pelatihan Bimbingan Teknis (Bimtek) para Badan Permusyawaratan Kampung (BPK) sekabupaten tulang bawang di nilai janggal.

Sementara, Ketua BPK Pardianto belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut terkait dengan berita yang telah terbit, akan adanya pemberitaan yang telah viral.

Selain itu, Penilaian janggalnya Untuk dana Bimtek BPK membayar 5 juta perkampung, belum termasuk biaya keberangkatan, datang dari berbagai anggota BPK kampung, salah satu anggota BPK pada saat di konfirmasi media melalui via telepon seluler yang saat itu sedang mengikuti Bimtek dan meminta namanya tidak disebutkan dalam berita.

“Ya mas, kami hari ini Bimtek di Bandar Lampung. Kalau untuk anggota BPK yang jalan hanya dua orang saja, untuk besar dana yang diberikan kepada pengurus atau panitia sebesar Rp5 juta perkampung.

Ia menambahkan, Waktu beberapa hari yang lalu rencana kegiatan Bimtek diadakan disetiap Kecamatan, namun tiba-tiba di selenggarakan di Bandar Lampung, “kata narasumber

Seperti yang kita ketahui bahwa pemkab tulang bawang sedang dalam keadaan tidak baik, dalam anggarannya.

Ironisnya, malah terbalik BPK kampung malah membuat acara Bimtek di luar kota dengan setiap anggota BPK dipungut biaya sebesar Rp 5 juta Perkampung.

Sehingga bila kita kalkulasi anggaran tersebut mencapai Rp.735 juta rupiah tentu angka tersebut sangatlah, fantastis bila kita pikirkan.

Sedangkan, banyaknya tempat yang ada di kabupaten tulang bawang sendiri di abaikan, menggapa harus melaksanakan diluar kota?

Kendati demikian, dana untuk pelatihan Bimtek untuk 6 Kecamatan yang diberikan kepada Ketua BKAK dinilai sangat besar nilainya, dan diduga dana tersebut dimanfaatkan oknum untuk mengambil keuntungan yang besar dalam hal ini. (*)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button