TULANG BAWANG BARAT | PotretKasus. Com – Beberapa LSM dan Ormas Provinsi Lampung dan Kabupaten Tulang Bawang Barat yang terhimpun dalam Aliansi Gerakan Anti Suap dan Anti Korupsi (ALIANSI GASAK) mengendus adanya pekerjaan di Dinas PUPR Kabupaten Tulang Bawang Barat yang terindikasi KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme).
Hal ini bukan tanpa sebab mengingat adanya informasi media online yang memberitakan buruknya beberapa pekerjaan proyek jalan di Kabupaten yang berjuluk Ragem Pai Mangi Wawai tersebut.
Arista Trisnadi selaku Koordinator Daerah Lampung ALIANSI GASAK, Angkat Suara ia menyampaikan, Bahwa mereka memang sedang melakukan investigasi untuk mengumpulkan data dan informasi terkait beberapa pekerjaan proyek jalan di Dinas PUPR Tulang Bawang Barat.
Lanjutnya, yang dibiayai dari APBD Tulang Bawang Barat. “kami beberapa pekan ini sedang fokus menyoroti pekerjaan – pekerjaan PUPR Tubaba yang memang kondisi di lapangan banyak jalan yang baru diperbaiki dalam hitungan bulan sudah rusak kembali.
Selain itu ia menambahkan, Bahkan kami menemukan ada jalan yang lebih parah kerusakannya dibanding sebelum diperbaiki seperti Rekonstruksi Peningkatan Struktur Jaya Murni – Tri Tunggal Jaya.
yang menghabiskan APBD Tubaba Tahun 2022 hampir Rp. 4 Miliar, dan pekerjaan tersebut disinyalir adanya praktek KKN sebab menurut beberapa sumber pekerjaan tersebut dikerjakan oleh rekanan yang masih kerabat dekat salah satu oknum pejabat di PUPR Tubaba”. Jelasnya.
“Kami sudah menyampaikan surat permintaan klarifikasi kepada Dinas PUPR Tubaba dengan tembusan kepada Pj. Bupati Tubaba dan Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Tubaba.
Sebagai upaya mengedepan praduga tak bersalah, tetapi belum direspon. Kuat indikasi memang benar beberapa pekerjaan proyek di Dinas PUPR Tubaba, syarat pratek KKN dan Persekongkolan tender.
Maka untuk menyikapi hal tersebut kami tengah mengumpulkan informasi dan data – data yang dapat kami jadikan alat bukti untuk melaporkan dugaan penyimpangan yang terindikasi merugikan keuangan negara tersebut kepada APH”. Lanjut Arista Trisnadi Ketua Aliansi GASAK.
Ada tiga pekerjaan yang mendapat sorotan serius Aliansi GASAK yaitu selain Pekerjaan Rekonstrusi Peningkatan Strukstur Jaya Murni – Tri Tunggal Jaya.
Juga Rekonstruksi Peningkatan Struktur Mulya Sari – Batas Mesuji yang menelan anggaran Rp. 10 Miliar lebih kondisi jalan baru beberapa bulan selesai sudah ditemukan banyak ruas jalan yang berlobang.
Kembali dan Pembangunan Jembatan Way Papan yang terindikasi dikerjakan sendiri oleh oknum pejabat Dinas PUPR Tubaba dengan modus meminjam perusahaan pihak ketiga.
“Kami sangat menyadari bahwa menurut oknum dinas PUPR Tubaba bahwa pekerjaan – pekerjaan di Dinas PUPR Tubaba tidak mungkin tersentuh hukum.
Maka kami jadi penasaran benarkah Dinas PUPR Tubaba itu sakti dan kebal hukum, sehingga kami telah berkoordinasi dengan kawan – kawan LSM dan Ormas yang tergabung dalam ALIANSI GASAK.
Akan melaporkan dugaan KKNnya ke Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) di Jakarta dan indiskasi Persekongkolan Tendernya ke KPPU (Komisi Pengawas Persaingan Usaha) di Jakarta, sekaligus kami akan melakukan class action dengan menggelar aksi damai di Kejati Lampung”. Tegas Ketua Aliansi GASAK Arista Trisnadi.
Sementara beberapa tokoh masyarakat juga sangat mendukung apa yang dilakukan oleh Aliansi GASAK Provinsi Lampung tersebut.
Bahkan salah seorang tokoh masyarakat di Tubaba SL bersedia menjadi saksi atas buruknya kinerja di Dinas PUPR Tulang Bawang Barat.
Hal ini demi terwujudnya Tubaba yang benar – benar bebas KKN dan Pekerjaan Proyek di Dinas PUPR Tubaba khususnya pembangunan jalan Kabupaten dapat lebih berkwalitas dan tahan lama, jelas tokoh tersebut yang meminta nama untuk tidak di ekspose dulu, dan kalau sudah ada proses hukum, saya dan beberapa kawan di Tubaba ini siap menjadi saksi di meja hijau,”Ungkap SL. (Tim)