TULANGBAWANG – Diduga kepala Kampung Karya Makmur lepas dari tangung Jawab terkait dengan pembagian publikasi, dan menyerahkan kepada oknum wartawan untuk membagikan, Rabu (20/03/2024)
Secara regulasi hal tersebut kurang relevan dan tidak etis serta dapat menyebabkan gesekan antara pekerja kuli tinta yang ada di bumi tulangbawang.
Seperti yang telah kita ketahui bahwa PERS adalah Pilar ke empat Demokrasi Bagi bangsa dan tanah air di Indonesia tentunya.
Bukan hanya sebagai watchdog yang berperan mengawasi, mengevaluasi dan mengingatkan kinerja, mengawasi dan memberi kritikan terhadap siapapun yang memimpin lembaga legislatif, eksekutif dan lembaga-lembaga yang terkait penegakan hukum.
Tetapi media juga perlu mengangkat atau merespons isu yang berkembang di dalam masyarakat baik terkait ekonomi, politik, hukum, pendidikan, kebudayaan dan hal lainnya.
Namun, yang sangat disayangkan ada apa dengan kepala Kampung Karya Makmur, malah mengambil sikap dengan memberikan seluruh anggaran publikasi kampung kepada oknum wartawan.
Seperti yang dikatakan oleh Kepala Kampung Karya Makmur inisial MB di ketahui belum lama menjabat sebagai kepala Kampung Karya Makmur pasca Pilkakam beberapa waktu lalu,
saat dikonfirmasi terkait dengan anggaran publikasi kampung.
“Semua sudah saya berikan kepada Oknum berinisial D dan A kalau memang mau ambil aja sama mereka hubungi saja mereka karena saya tidak tahan pusing biarlah mereka yang mengolahnya, ” Cetusnya
Terlebih di ketahui beliau orang baru di pemerintahan kampung, sepatutnya memberi contoh dan menjadi tauladan yang baik bagi masyarakat bukan lepas dari tangung Jawab terkait dengan pembagian publikasi, dan menyerahkan kepada oknum wartawan untuk membagikan.
Saat di minta penjelasan terkait dengan hal tersebut kepada oknum wartawan D dan A oknum A menjelaskan, Waaduhh,, nyow carow ia ekam moneh pusing ejow, pusing mikirken metei mengunakan bahasa lampung yang di artikan dalam bahasa Indonesia, Waaduh,, gimana ia kami juga pusing mikirin kamu orang, “Ucapnya
Dikampung yang berbeda kepala kampung inisial Okt sapaan akrabnya yang juga baru menjabat sebagai kepala kampung Gedung Rejo Sakti juga mengungkapkan bahwa seluruh anggaran publikasi kampung sudah kami serahkan kepada Oknum wartawan D dan A kalau mau silakan hubungi saja mereka, ” Kata Okt
Secara tidak langsung ini semua diduga tidak ubahnya seperti ajang bisnis yang di lakukan antara pihak oknum kepala kampung dan oknum wartawan, Demi meraih keuntungan untuk memperkaya diri, kami berharap dinas terkait beserta APH agar mindak tegas terkait prihal oknum tersebut. (*)