LAMPUNG | PotretKasus.com – Berkedok foto gubernur lampung Arinal Djunaidi telah marak terjadi penipuan dengan bermodal menipu warga lampung dengan dalih membantu. (04/10/2023)
Foto gubernur lampung Arinal Djunaidi menjadi ajang tempat mengais pundi-pundi rupiah.
Terlebih saat warga merasa yakin disitu letak mereka melakukan aksinya.
Oknum tersebut menyampaikan, dalam pesan whatsappnya Ada yang mau saya sampaikan kepada bapak untuk Dana Hibah Buat DPC KWI tulang bawang, kalau boleh tahu saya ini dengan pengurus DPC KWI sama bapak siapa?
Ia menjelaskan bahwa ia akan memberikan bantuan dana hibah.
“Untuk dana hibah tersebut ada 4 tahap, untuk tahap pertama 20 juta dan untuk tahap kedua 40 juta sampai tahap selanjutnya dengan nominal 200 juta, “kata Oknum tersebut.
Oknum yang menggunakan foto Gubernur Lampung Arinal Djunaidi itu berpura-pura untuk menghubungi salah satu bendahara bagian umum pemprov lampung, bernama Riski Maulana agar segera bisa memproses dana tersebut.
Setelah itu orang yang bernama Riski Maulana tersebut memaparkan bahwa itu sudah saya transfer melalui BRIMO pak dan bukti transfer sudah saya kirim sebesar 30 juta, “kata Riski
Jeffry Ketua DPC Komite Wartawan Indonesia (KWI) Tulang Bawang Sontak heran melihat, secepat itu Gubernur Lampung Arinal Djunaidi mengirimkan bukti transaksi transfer uang sebesar 30 juta.
Jeffry pun menjelaskan, tidak semudah itu dia mau menipu saya karena dari bukti transaksi transfer dia sudah bisa kebaca bahwa itu bukan asli melainkan editan oknum, yang berbagai cara untuk mencari cuan, “Papar Jeffry sembari tersenyum
Lanjut, Jeffry berharap kepada Aparat Penegak Hukum (APH) yang ruang lingkupnya berada di wilayah lampung agar bisa menindak lanjuti hal seperti ini karena ini secara langsung bisa meresahkan masyarakat lampung tentunya.
“Apa lagi ini menyangkut Gubernur Lampung Orang nomor satu di wilayah lampung tentunya, ini bisa merugikan bila ada warga dengan cepat menanggapi hal yang di lakukan oknum untuk mencari cuan pastinya akan banyak korban yang tertipu dan terjerat, ” Pungkasnya. (Red)
