Berita DaerahNasionalPalembang

SMP Negeri 1 Belitang Madang Raya Gelar Gebyar Karya Project

OKU TIMUR | PotretKasus.com – SMP Negeri 1 Belitang Madang Raya menggelar Gebyar Karya Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila atau yang sering disebut (P5). Kegitan mengusung tema mengembangkan potensi ekonomi kreatif sebagai peluang yang dibutuhkan kewirausahaan.

Kegiatan diikuti oleh siswa kelas tujuh dan kelas delapan, dengn digelarnya acara gebyar karya diharapkan mampu menumbuhkan nilai Pancasila pada diri pelajar SMP Negeri 1 Belitang Madang Raya. Kegiatan dilakasanakan lingkungan SMP Negeri 1 BMR. Pada hari Selasa pagi tanggal (30/05/2023).

Pada pembukaan gebyar karya (P5), berbagai penampilan dari siswa SMP Negeri 1 Belitang Madang Raya. Diantaranya seperti lagu pancasila, berbagai jenis tarian daerah, pameran kerajinan-kerajinan, dan makanan.

Gebyar karya dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan kurikulum merdeka yang saat ini diterapkan oleh pemerintah. Untuk mendukung kurikulum merdeka dapat berjalan dengan baik, maka dari sekarang siswa setiap semester akan dilakukan kegiatan gebyar karya.

“Kegiatan ini untuk melihat kemajuan siswa dalam satu semester, apakah ada peningkatan dalam setiap semesternya,” Ucap Sawalludin Kelapa SMP Negeri 1 BMR.

Sawalludin menyebutkan, dengan adanya kegiatan gebyar karya diharapkan siswa bisa mandiri dalam melaksanakan sesuatu kegiatan nantinya. dan melatih siswa memiliki keberanian untuk berani tampil didepan umum.

“Untuk kewirausahaannya ini juga, siswa akan semakin banyak berinovasi didalam membuat karyanya sehingga siswa tidak terpaku pada satu usaha, dan nantinya karyanya akan menjadi nilai jual yang tinggi,” Kata Sawalludin.

Erwin Kabid PTK Dinas Pendidikan Kabupaten OKU Timur dalam sambutanya, menyampaikan tujuan memberikan tujuan dari P5 yang harus dipahami siswa. Yakni pertama beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang maha esa, serta berakhlak mulia, kedua berpikir kritis, ketiga berfikir kreatif, keempat mandiri, kelima kolaborasi, keenam yakni berkebinikaan Global.

Pria yang pernah menjabat Ketua STKIP Nurul Huda Sukarja atau saat ini Universita Nurul Huda berpesan, bahwa siswa yang saat kelas tujuh. Nantinya setelah selesai pendidikan SMP, tidak boleh ada siswa putus sekolah atau hanya sampai SMP saja tetapi harus melanjutkan minimal sampai SLTA.

“Setelah nanti selesai pendidikan di smp sekarang yang kelas tujuh ya, masih dua tahun di SMP. Setelah pendidikan di SMP tidak boleh ada siswa yang putus sekolah ya, semua harus lanjut SLTA, setelah SLTA bagi yang memiliki kemampuan ingin berkarya sendiri boleh bekerja, bagi siswa yang kuliah lebih tinggi dianjurkan untuk kuliah lebih tinggi,” ucapnya dihadapan peserta gebyar karya (*)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button