BANDAR LAMPUNG – Pemerintah Provinsi (Pemprov) dinilai kurang tanggap dengan infrastruktur rusak. Jangankan yang jauh, yang dekat pun sangat lambat mengurus.
Salah satunya adalah jalan menuju pintu masuk Tol Kotabaru, Wayhuwi, Kecamatan Jati Agung, Lampung Selatan.
“Jalan Itu kan di depan mata. Dan pasti dilalui oleh warga provinsi lain yang ingin keluar masuk Bandar Lampung. Itu jelas jadi sorotan,” kata
Ketua Lembaga Pengawas Pembangunan Lampung (LPPL), M. Alzier Dianis Thabranie.
Dengan melihat itu saja, kata Alzier, pandangan warga luar pada Lampung menjadi buruk.
“Padahal sudah jelas dan tegas instruksi Presiden Jokowi yang sangat mengutamakan pembangunan di bidang infrastruktur, terutama masalah jalan,” ungkap Alzier, dalam keterangannya, Selasa (14/2/2023).
“Saya melihat langsung dan ini fakta. Coba lihat di jalan terusan Ryacudu, yang menuju pintu tol Kotabaru, kondisinya hancur seperti kubangan kerbau. Bahkan bisa buat kolam ikan di situ. Jujur saja, ini buat malu Lampung. Karena jalan itu wajah daerah ini. Pertama yang dilihat orang secara langsung, juga sudah banyak keluhan pengendara dari luar daerah,” tukas Alzier.
Selain itu, Alzier juga menuturkan, di seputaran jalan rusak tersebut ada Kantor Mapolda Lampung, ada Kampus Itera dan lainnya, yang setiap hari dilalui para pengendara.
“Tapi ya beginilah faktanya. Semua terkesan diam dan menutup mata. Tidak berani menyuarakan. Saya nggak ada urusan, walau dikesankan seperti orang yang sentimen. Padahal tidak. Faktanya memang begitu. Buat malu Lampung. Prinsip saya, katakanlah yang benar walau itu pahit. Karena yang pahit-pahit itu adalah obat,” katanya
Alzier juga setengah menyindir terkait panen penghargaan yang diterima Gubernur Lampung Arinal Djunaidi.
“Penghargaan tidak diimbangi karya nyata, apa itu yang namanya prestasi?” pungkas Alzier (*)